Jumat, 04 September 2009

MaLam LaiLatuL Qadar...


Malam Lailatul Qadar adalah malam yang dimuliakan Allah. Allah menamainya dengan Lailatul Qadar, menurut sebagian pendapat, karena pada malam itu Allah mentakdirkan ajal, rizki dan apa yang terjadi selama satu tahun dari aturan-aturan Allah SWT. Hal ini sebagaimana Allah SWT firmankan:
Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (Ad Dukhan: 4)

Di dalam ayat tersebut Allah menamai Lailatul Qadar karena sebab tersebut. Menurut pendapat lain, disebut malam Lailatul Qadar karena malam tersebut memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Allah menyebutnya sebagai malam yang berkah, sebagaimana firman-Nya:
Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesunggunhnya kami-lah yang memberi peringatan. (Ad Dukhan: 3)
Allah juga memuliakan malam ini dalam firman-Nya:
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (Al Qadr: 2-3)
Maksudnya, amalan di malam yang barakah ini menyamai pahala amal seribu bulan yang tidak ada Lailatul Qadar padanya. Seribu bulan sama dengan 83 tahun lebih. Ini menunjukkan keutamaan malam yang besar ini. Oleh karenanya Nabi berusaha mencari malam Lailatul Qadar. Beliau bersabda:
“Barang siapa shalat di malam Lailatul Qadar karena keimanan dan mengharapkan pahala, maka dia akan diampuni dosanya yang telah lampau ataupun yang akan datang.”
Allah juga mengabarkan bahwa pada malam itu malaikat Jibril dan ruh turun. Ini menunjukkan betapa besar dan pentingnya malam ini karena turunnya malaikat tidak terjadi kecuali untuk perkara yang besar. Kemudian Allah mensifati malam itu dengan firman-Nya:

Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Al Qadr: 5)
Allah mensifati malam tersebut dengan malam keselamatan. Ini menunjukkan kemuliaan, kebaikan, dan keberkahannya. Orang yang terhalangi dari kebaikan malam itu berarti terhalangi dari kebaikan yang sangat banyak. Inilah keutamaan-keutamaan yang besar pada malam barakah ini.
Akan tetapi, Allah menyembunyikannya di bulan Ramadhan agar seorang muslim bersungguh-sungguh mencarinya. Sehingga amalnya semakin banyak dan dengan itu ia menggabungkan antara banyaknya amal di seluruh malam-malam Ramadhan dan bertepatan dengan malam Lailatul Qadar dengan segala keutamaan, kemuliaan dan pahalanya. Sehingga dengan itu ia mengumpulkan antara dua kebaikan. Ini merupakan karunia Allah atas hamba-hamba-Nya.
Ringkasnya, bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang besar (agung) dan berkah. Juga merupakan nikmat dari Allah yang mendatangi seorang muslim di bulan Ramadhan. Maka jika dia diberi taufik untuk memanfaatkannya dalam kebaikan, ia akan mendapatkan pahala yang besar dan kebaikan yang banyak yang sangat dia butuhkan.


Kapan Malam Lailatul Qadar Itu?

Terdapat riwayat dari Nabi bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada malam 21, malam 23, malam 25, malam 27, atau malam 29 dan akhir malam bulan Ramadhan.
Al-Imam Asy-Syafi’i berkata: “Ini menurut saya, wallahu a’lam, karena Nabi menjawab sesuai dengan pertanyaannya. Dan pendapat yang paling kuat bahwa itu terjadi pada malam-malam yang ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan berdasarkan sabda Nabi dari ‘Aisyah bahwa Nabi beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau mengatakan:
“Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim, lihat Shifat Shaum An-Nabi, Asy-Syaikh Ali Hasan)



Bagaimana Mencari Malam Lailatul Qadar...

Sesungguhnya malam yang diberkahi ini, barangsiapa yang diharamkan untuk mendapatkannya, maka sungguh telah diharamkan seluruh kebaikan (baginya). Dan tidaklah diharamkan kebaikan itu, melainkan (bagi) orang yang diharamkan (untuk mendapatkannya). Oleh karena itu, dianjurkan bagi muslimin (agar) bersemangat dalam berbuat ketaatan kepada Allah untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahalaNya yang besar, jika (telah) berbuat demikian (maka) akan diampuni Allah dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Bukhari dan Muslim).
Rasulullah Shalallahu ’alaihi wassalam Shalallahu ’alaihi wasallam bersabda (yang artinya), “Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”. (HR Bukhari dan Muslim)
Disunnahkan untuk memperbanyak do’a pada malam tersebut. Telah diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah Radiyallahu ‘anha, (dia) berkata : “Aku bertanya, Ya Rasulullah (Shalallahu ’alaihi wassalam), Apa pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku ucapkan ?”. Beliau menjawab, “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii. Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku.”. (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dari Aisyah, sanadnya shahih.



Tanda-tandanya...
Ketahuilah hamba yang taat mudah-mudahan Allah menguatkanmu dengan ruh dariNya dan membantu dengan pertolongaNya, sesungguhnya Rasulullah Shalallahu ’alaihi wassalam menggambarkan paginya malam Lailatul Qadar agar seorang muslim mengetahuinya.

Dari Ubay Radiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ’alaihi wassalam bersabda (yang artinya) : “Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi.” (HR Muslim).

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Kami menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi Rasulullah Shalallahu ’alaihi wassalam beliau bersabda : (yang artinya) “Siapa diantara kalian yang ingat ketika terbit bulan, seperti syiqi jafnah.” (HR Muslim). Perkataannya “Syiqi Jafnah”, syiq artinya setengah, jafnah artinya bejana. Al Qadli ‘Iyadh berkata :”Dalam hadits ini ada isyarata bahwa malam Lailatul Qadar hanya terjadi di akhir bulan, karena bulan tidak akan seperti demikian ketika terbit kecuali di akhir-akhir bulan.”)

Dan dari Ibnu Abbas Radiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ’alaihi wassalam bersabda (yang artinya) : “ (Malam) Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan.” (HR Thyalisi, Ibnu Khuzaimah, Bazzar, sanadnya hasan).



Wallahu a’lam.

IduL Fitri....

sebentar lagi Lebaran iduL fitri,Lebaran Idul Fitri atau biasa disebut "Lebaran" saja dilaksanakan ketika hari raya Idul Fitri tiba, orang-orang IsLam umumnya saLing bersaLam-saLaman dan bermaaf-maafan dengan tetangganya, juga famiLinya seteLah menunaikan ShaLat Ied.hari Lebaran ini pasti dinanti nanti oleh setiap orang musLim,dan mana kaLa Lebaran datang berkerumunan orang orang perantauan yang berbondong bondong buat mudik kekampung haLaman nya masing masing,mereka reLa ngantri dan beLi mahaL buat dapetin sebuah tiket untuk bisa puLang kekampung haLaman,banyak yang ngantri sampe 2 atau 3 hari beLum juga dapetin tiket,mereka harus tidur dipinggir pinggir jaLan,terminal ataupun distasiun...sungguh berjiwa muLia mereka,demi untuk ketemu dan bersilaturohmi sama keLuarga mereka dikampung, dari Lebaran kurang satu minggu saja sudah menyiapkan keperLuan buat mudik,(termasuk gue)hehheheh,& masih banyak lagi,orang mudik Lebaran biasa bawa oLeh oLeh buat dikampung nanti entahLah dengan berbentuk baju,kue,dan Lain Lain,dengan menyiapkan semua itu mereka harus berbondong bondong kepusat grosir terdekat ataupun pusat grosir yang Lebih murah dan terjangkau.walaupun mereka beLanja diemperan atau kaki Lima tapi kualitas gak kalah sama yang ada didalam maL maL gede disana.jadi buat anda anda yang suka beLanja diemperan atau dikaki Lima gak usah maLu ataupun gengsi,karena kuaLitas nya gak kaLah jauh kok....

seLamat menunaikan ibadah puasa &
seLamat hari raya iduL fitri 1430 H...
mohon maaf Lahir dan bathin...